admin
18-06 2020 22:18
wrote:
[10:17, 6/18/2020] rheinhart polii: Kenal Bri dari SMA dan jadi partner kerja sepulang dia dari Mexico. Dia memulai isbg digedung KMP, grand Wijaya. Kerjaan iklan ga ada abisnya, sampe Gita istrinya bilang, suaminya lebih banyak berdua saya dibanding dia... he-he-he
Saat itu kondisi mental Bri sedang dalam masa transisi, bolak balik Singapura tiap minggu.
Kerusuhan 1998 kami sekantor cari akal agar dia bisa sampe rumah dgn selamat. Kita letakan sajadah di dashboard mobilnya. Maklum biarkata orang Jawa juga Muslim, mukanya beda....
Saya pernah tegang gara2 dikantor saya pasang peringatan dilarang merokok sambil kerja. Awalnya dia ga setuju, saya bikin karena cuma saya perokok pasif. Dan saya juga prihatin sama daya hisap Bri dan nikotin.
Kita sering beda prinsip tapi malah imbang dalam pekerjaan, ibarat pedal gas dan rem. Semisal staff YG langgar aturan, Bri sabar, saya ga tahan biasa minta dipecat ganti orang. Lain topik, tagihan alias invois. Dia bilang tunggu, saya samperin atau kirim fax 30 lembar untuk tagih billing.
Bri, hari ini bener2 kelabu buat saya. Saya sangat amat kehilangan sahabat yang setia, baik hati dan mengerti saya.
Bri, berbahagia lah bersama sang Pencipta, damai beserta mu.
Terimakasih kami sekeluarga untuk Bri dan keluarga besarnya. Tuhan selalu menguatkan dan memberikan yang terbaik.
Salam hormat,
Rein, Regina, Arrlo Poli ❤️
admin
18-06 2020 22:18
wrote:
[10:17, 6/18/2020] rheinhart polii: Kenal Bri dari SMA dan jadi partner kerja sepulang dia dari Mexico. Dia memulai isbg digedung KMP, grand Wijaya. Kerjaan iklan ga ada abisnya, sampe Gita istrinya bilang, suaminya lebih banyak berdua saya dibanding dia... he-he-he
Saat itu kondisi mental Bri sedang dalam masa transisi, bolak balik Singapura tiap minggu.
Kerusuhan 1998 kami sekantor cari akal agar dia bisa sampe rumah dgn selamat. Kita letakan sajadah di dashboard mobilnya. Maklum biarkata orang Jawa juga Muslim, mukanya beda....
Saya pernah tegang gara2 dikantor saya pasang peringatan dilarang merokok sambil kerja. Awalnya dia ga setuju, saya bikin karena cuma saya perokok pasif. Dan saya juga prihatin sama daya hisap Bri dan nikotin.
Kita sering beda prinsip tapi malah imbang dalam pekerjaan, ibarat pedal gas dan rem. Semisal staff YG langgar aturan, Bri sabar, saya ga tahan biasa minta dipecat ganti orang. Lain topik, tagihan alias invois. Dia bilang tunggu, saya samperin atau kirim fax 30 lembar untuk tagih billing.
Bri, hari ini bener2 kelabu buat saya. Saya sangat amat kehilangan sahabat yang setia, baik hati dan mengerti saya.
Bri, berbahagia lah bersama sang Pencipta, damai beserta mu.
Terimakasih kami sekeluarga untuk Bri dan keluarga besarnya. Tuhan selalu menguatkan dan memberikan yang terbaik.
Salam hormat,
Rein, Regina, Arrlo Poli ❤️